Rabu, 23 Maret 2011

All About EMO


apakah emo itu ? menurut sejarah, kata – kata emo merupakan kependekan dari kata emosional
Emo, emo, emo dan emo. Adalah sebuah istilah yang sekarang ini sering sekali kita dengar baik lewat televisi, radio, percakapan sehari-hari serta digembar-gemborkan khususnya anak-anak muda. Apa sih emo itu? Malah ada juga yang berkata “emo- skinhead-punk”. Wah, terus apa pula hubungannya dengan Skinhead-punk? Apa Emo adalah bagian dari Skinhead-punk? Atau apalah!
Pertanyaan menarik yang muncul karena sebuah kerancuan serta ketidakpastian disekitar yang menjadikan “kabur” mengenai Emo itu sendiri adalah hal-hal yang ingin saya angkat, namun hanya berdasarkan tinjauan atribut yang dikenakan. Menurut saya, secara tidak langsung atribut dan benda dapat menjelaskan kronologis kejadian yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan atau evolusi.

************************************************************************
Pada dasarnya, segala sesuatu di dunia ini pasti akan mengalami perubahan. Dan ini berlaku diberbagai aspek kehidupan. Hal ini wajar terjadi jika dihubungkan dengan manusia sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan memiliki akal dan pikiran yang dinamis. Skinhead, Punk, dan kaum-kaum subkultur sejenis lainnya, pasti tidak akan terelakkan dari hal yang berhubungan dengan evolusi. Singkatnya, Emo adalah sebuah bentuk evolusi dari kaum skinhead-punk.
Emotion Hardcore biasanya disebut (istilah ngetrend) Emo, adalah sebuah gaya hidup, fashion dan budaya yang baru saat sekarang ini mulai nge-boom di seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Emotion berasal dari bahasa Inggris, berarti emosi atau perasaan seseorang yang ingin diekspresikan. Sedangkan Hardcore adalah sejenis aliran musik yang memiliki tipe raungan gitar elektrik clean dan hentakkan drum yang dimainkan keras.
Dilihat dari sejarah munculnya, Emo adalah cabang atau yang lebih tepatnya adalah bentuk perkembangan dan evolusi dari Skinhead dan Punk. Emo muncul pertama kali sekitar pertengahan tahun 1980 di Washington, dan pertama kali diperkenalkan oleh band beraliran punk-melodic, DC Scene. Seperti artinya (emotion), lagu yang diusung lebih banyak mengandung unsur-unsur emosi dan perasaan seperti cinta, kasih sayang, rasa marah, kesal, dan segala sesuatu yang berhubungan erat dengan asmara dan perasaan seseorang.
Sekitar tahun 1990, emo semakin berkembang. Dibuktikan dengan banyak bermunculan band-band baru seperti Rites of Spring, Embrace, One Last Wish, Beefeater, Gray Matter, Fire Party, Slightly later, dan Moss Icon. Pada tahun inilah emo mencapai puncak-puncaknya. Sering dengan waktu banyak pula terjadi pencabangan dalam aliran emo sendiri.
Menurut Billy Joe Amstrong, gitaris band beraliran punk melodic Green Day (secara tidak langsung ia sendiri juga yang mempelopori revitalisasi emo kembali muncul di publik), emo adalah sebuah gabungan antara punk dan gothic. Sebuah karya besar jika kedua mainstream (sikap independen yang dilakukan kelompok-kelompok anak muda tertentu, berhubungan dengan kultur pop kaum muda) ini dipadukan. Dan bukan hal yang mustahil jika keduanya digabungkan akan tercipta sesuatu yang fantastis. Kesamaan keduanya mampu berkolaborasi dan saling melengkapi. Dan sebagai cara untuk membedakan bahwa ini adalah sesuatu yang baru, perlu suatu adanya upaya penonjolan jati diri. Dengan atribut gabungan keduanyalah sebuah aliran dan lifestyle baru ini mampu diterima. Sebuah ideologi dapat diterima jika memiliki sesuatu sebagai identitasnya dan mampu menunjukkannya pada umum.
Namun, kaum skinhead-punk yang masih tetap memegang idiologi “asli” skinhead, berpendapat bahwa emo adalah bentuk kehancuran Skinhead-Punk. Dikatakan kehancuran karena idiologi anti kemapanan yang selalu diikrarkan oleh kaum Skinhead, sudah tidak bermakna lagi, kalah dan ditelan oleh bentuk kapitalisme dan mapan (Bowo(22) , mahasiswa Fak.Filsafat UGM, seorang Skinhead dan punker). Ditambahkan pula oleh rekannya, Empu (Christian), ia mengungkapkan kekecewaanya terhadap Emo (kaum Skinhead-Punk yang sudah dipengaruhi kapitalisme modern), Emo tidak pantas dianggap sebagai punk karena tidak mencirikan sebagai sesuatu yang anti dengan kemapanan. Ditegaskan lagi dengan segala jenis atribut yang mereka (Emo) yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, ideologi yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat.
Lain halnya yang dikatakan Putri, mahasiswi Fak. Ilmu Budaya UGM jurusan Antropologi. Menurutnya emo merupakan suatu bentuk gaya hidup baru yang sangat cocok khususnya generasi muda. Ekspressionis, enerjik, modis, begitulah gambaran emo, tambahnya.
Atribut Emo
“Wah, dia rambutnya nggak Spike/Mohawk, nggak botak lagi, terus nggak pake’ spike di tangan atau di ikat pinggang, dilehernya nggak ada juga kalung rantai + gemboknya (dog collars), dan nggak2 yang laen lagi. Keliatannya lebih kalem, rapi. Kesimpulannya…wah!, dia ini bukan anak skinhead! Tapi….., punk? ……bukan, gothic juga bukan,.. lantas apa?” Sepenggal cerita yang ada di masyarakat.
Ironis memang hal itu berkembang di masyarakat, tetapi itulah fakta yang terjadi. Budaya atribut telah berkembang di masyarakat. Atribut adalah suatu penjelas seseorang berada di sebuah identitas diri tertentu yang secara fisik atau kasat mata merupakan pembeda/sama dengan lingkungan sekitarnya (itu sudah jelas) dan dengan atribut pula yang identik dengan kelas tertentu di masyarakat berkembang pemikiran tentang penyeragaman. Penyeragaman berarti pembakuan. Jika melihat atribut emo itu harus Emo-style, Peircing, Gaspers, Eye-shadow, pin, emblem, dsb, maka berarti hal itu telah dianggap baku dan adanya telah seperti itu.
Sama seperti kaum skinhead-punk yang sudah memiliki identitas dan atribut masing-masing Emo pun memiliki identitas dan atribut sebagai pembeda dari kaum-kaum yang lainnya. Secara sekilas memang memiliki kemiripan satu sama lain, hal itu wajar saja terjadi karena atribut yang digunakan oleh para penganut emo adalah bentuk perkembangan dari fashion kaum skinhead-punk. Terjadi perubahan dikarenakan dalam perkembangannya mendapat pengaruh-pengaruh budaya baru seiring berjalannya waktu, zaman dan kemajuan dalam bidang fashion pula.
Makna Atribut
Semua hasil material antara punk dan skinhead itu berdasarkan atas pemikiran-pemikiran yang telah didorong oleh nilai-nilai perlawanan atas hal-hal yang membosankan dan menindas (suatu rangkaian yang tidak dipisahkan). Skinhead memang terlahir dari pemikiran dengan nilai-nilai perlawanan atas suatu pemikiran mainstream, membosankan dan menindas (seperti kapitalisasi, penghisapan, pembodohan, dsb). Sedangkan punk lahir akibat pengaruh-pengaruh yang baru bukan hanya kapitalisme, gaya, tetapi juga dalam karya musik. Namun apa yang terjadi pada Emo? Emo tercipta karena kedua subkultur di atas (punk dan skinhead) telah dimasuki oleh paham-paham kapitalisme, fashionable, dan keinginan untuk bergaya. Sebuah kondisi yang sangat berlawanan pengan paham Skinhead-Punk yang notabennya sebagai nenek moyang Emo.
Pada dasarnya sama, Emo menggunakan topi, celana jeans, kalung, gelang, gasper, mempunyai tindik, bertato, memakai peircing sebagai atributnya. Tetapi sudah tidak memiliki makna ideologi. Semua atribut yang dipasang dan dipergunakan hanya sebatas pelengkap. Tidak seperti Skinhead-Punk, menurut mereka kalung rantai, gelang rantai, anting peniti, Peircing memiliki makna sebagai bentuk perlawanan terhadap sesuatu (kapitalisme, pemerintahan). Tetapi sedangkan Emo tidak memiliki makna apapun, yang terjadi hanya pemaknaan bahwa Emo(seluruh atributnya) adalah bentuk ekspresi dari anak-anak muda pada umumnya (keren, modis, gaul, bermerk) yang juga jelas bertentangan dengan Skinhead-Punk. Sejauh ini memang belum ditemukan dan didapat mengenai makna yang signifikan dalam setiap atribut yang mereka (kaum Emo) kenakan.
Perbandingan Atribut dan Aksesoris antrara Skinhead dan Emo
No.
Atribut
Skinhead
Emo
1.
Tindik
Anting ( biasanya dipakai hanya pada telinga saja)
Anting, Peircing ( digunakan pada teling, bandul telinga, hidung, pelipis, alis, lidah bibir. Malah ada yang digunakan disemua bagian itu)
2.
Sepatu
Boot keras, Loafers, Steel toe cap.
Converse (sepatu kets produksi USA), Vans.
3.
Baju
Polo, kaos berkerah, kemeja berkerah, jaket kulit. Skinhead lebih berpenampilan rapi dan bersih.
Kaos Distro, Blazer, Kemeja.
4.
Celana
Levi’s, jeans gombrong, sta prest (ketat).
Jeans staprest, Hipster.
5.
Drugs dan Alkohol
Menolak (hanya sedikit yang menerima, menolak lebih mendominasi).
Merekok, Alkoholik, Drgus tidak dipakai sama sekali.
6.
Kendaraan
Motor tua, Skuter vespa, Moge (motor gede/motor besar).
Tidak memiliki Kendaraan yang spesifik.
7.
Rambut
Plontos, cepak
Rambut Emo.
8.
Perhiasan
Rantai anjing, gelang spike, emblem
Kalung, gelang, Jam tangan, Hand-Band, Cincin.
9.
Pewarna Rambut
Tidak memakai
Memakai (biasanya berwarna merah)
10.
Make-Up wajah
Tidak memakai
Memakai seperti eye-Shadow/eye-liner, Lip-gloss.
11.
Topi
Pork-pie, bolero
Topi Emo
12.
Tatoo
Tidak memakai
Memakai tetapi minimalis


KESIMPULAN
Atribut merupaan penanda dari suatu komunitas atau kebudayaan. Ini merupakan ciri khas yang menjadi suatu keharusan yang tidak tertulis dalam lingkup kehidupan. Penggunaan atribut pada kebudayaan atau komunitas tertentu menjadikannya suatu simbol yang menggambarkan identitas kehidupan mereka. Dari atribut pula sebuah pemaknaan dapat dilihat dan dideskripsikan.
Emo adalah sebuah bentuk merosotnya suatu makna ideologi dari suatu kaum subkultur (Skinhead-Punk) yang selama ini telah memiliki ideologi anti kemapanan sebagai bentuk perlawanan terhadap kemewahan, hukum-hukum yang selalu menindas kaum kecil. Emo sengaja diciptakan sebagai salah satu “senjata” untuk memerangi dan mengalahkan ideologi Skinhead-Punk Segala jenis atribut yang mereka (Emo) kenakan yang lebih menonjolkan kemewahan, merk. Sudah jelas mereka bukan Skinhead-punk yang sebenarnya. Emo hanyalah sebuah bentuk kapitalisme musik, dan ideologi pro-kemapanan yang dikemas dan menyusup rapi ke dalam ideologi skinhead-punk yang selama ini sudah berakar kuat dalam benak para pengikutnya.

EMO style



























































Emo hair style for women






emo style 3






emo girl feminim style







Emo Hair Styles for Boys & Girls


Emo Hair Styles for Boys & Girls

Emo is the newly developed fashion, regarding hair styles all the way with fashion with it's own attitude. Not willing to follow the "dress code" of others emo has developed its own way of fashion.

The 411 on this includes incredibly jet black hair with possible brighter colors such as blue, a maroon-red or a possible pink. These can be highlighted throughout the hair to give more definition and tone to the emo look. The style of the hair is usually asymmetric its Greek meaning it has lack of proportion making it look like a three year old took scissors to your hair, different shapes and length levels. A cheap box of die and some choppy scissors will help you to create your own emo hairstyle. Below are a lot of emo hair styles, which pic is your favorite?


emo hair
More Hair Tips
There is no need for concern when making your emo hairstyle, what you feel like doing goes! It's not a normal look so therefore people expect it to be all over the place and to be and over all crazy hair cut. Most emo girls and men guys to the jet black hair for their hair cut and they like the unnatural, uneven look it gives it more spunk. Even though the emo look is becoming more common, it is still an uncommon way for a hair cut. So have fun with it dye it black, chop it up and add some crazy highlights.

Emo hairstyles can be made by you, your best friend or your little brother. The style does not require a professional stylist or beautician. You can just cut the dyed hair all over in different shapes but the hair usually is always longer in the front hiding the face. You can also razor it in the back to have it spiky with the longer bangs for a weird looking hair cut. Both of these are considered an emo hairstyle. No matter what you do to your hair choppy, buzzed in the back as long as you have some uneven pieces framing the face your in the clear.

Emo hairstyles are usually spiky and shaggy a definition of how you felt at that time. It's an all over the place crazy style so use gel and hair glue to your advantage. Adding hair glue to the bangs in the front to make them straight and stiff is a must when trying to create the emo hairstyle. You can add gel to the back of your hair as well to make it stand straight out if you have the back shorter. If the back is long and shaggy just mix and match gel and hair glue to make it a crazy bold effect. Remember the more unusual and different your hair looks the better off you are.

Sejarah EMO

Sejarah EMO
Sekedar Informasi Ja Buat Agan2 Sekalian Yang Gak Tahu Apa Itu EMO...???? Jd Klo Ada Yang Salah Dari TS saya ini mohon dimaafkan & Buat Agan2 Yang Tahu Or Lebih Memahami Tentang EMO tolong di SHARE ya.

Sebelumnya sering sekali terdengar tentang "EMO", tuh bahasa datangnya dari mana saya juga ga paham. Di salah satu TV Nasional yang mengatasnamakan "Music Television" tapi malah nyetelnya Kangen Band, D'Massiv, Yovie & The Nuno, Radja, ah... pokoknya musik pecundang macam *$%#& , terus malah tambahin Abdel dan Temon. Eh, ga papa ding, lucu. Tahu kan TV mana tuh?!? ya udah ga usah di bahas. Yang paling *$%#& tuh dengan VJ-nya yang asal ucap tentang apa itu EMO, kenapa begitu, siapa saja yang termasuk EMO, bla-bla-bla.... tuh sering banget keluar dari "Big Mouth" mereka. Padahal mereka belum mengerti bener apa tuh EMO.

You Don't Know Emo is a site dedicated to all the hardworking hardcore musicians who have been put on the shelf because people only listen to music that they can find on TV. It's for all the hardcore musicians who have had their work ignored because people would rather listen to what their friends think, rather than think for themselves. This is for people who choose to listen to music that can be a bit much for a lot of people. It's dedicated to all the people who put up with people who wear their little sisters' pants.

And most importantly, this is for all those people who do listen to MTV music and wear pants they got from the junior section of Target. This site was created because we're so sick of your antics, we'd spend our time on this site. You know who you are, don't deny that this is about you. However, we appreciate your business, and the fact that you're taking the time to educate yourself.(youdontknowemo.tk)


Dari situ, Saya juga terus mencari dan mencari "What's the Trully of Emo", dan yang saya dapatkan berbeda dengan apa yang kebanyakan orang yang mengatasnamakan dirinya pecinta rock musik dan parahnya lagi mereka keras kepala karena memepertahankan pendapat mereka yang lebih menyukai mendengarkan apa yang dikatakan oleh teman mereka atau hanya mengetahui lewat TV, apalagi sekarang ini yang jarang sekali TV, Radio atau media lainya yang menampilkan band luar negeri, khususnya Rock, apa itu ga namanya ngawur...

Terus apa itu emo ?
Ok, Sejarahnya emo di mulai pertama kali di tahun 80-an sampai dengan tahun awal tahun 1990 dan sempat "Mati Suri" pada tahun 2000-an dan band musik yang mengklaim pertama kali adalah Rites Of Spring, ngerti ga?. Emo sulit sekali dipahami orang-orang kebanyakan, dandanan serba hitam, mata celakan, kuku pake kutek hitam, gaya Ramirez (Rambut Miring Kagak Berez) atau apalah..... tuh ga bener.
Emo atau Screamo sendiri merupakan sebuah Emotive Hardcore, tetapi ada juga yang berpendapat EMO adalah Emotion Hardcore, hampir sama memang tapi beda. Dan satu yang harus diketahui, EMO tuh turunan dari Hardcore tetapi tidak ada Growl atau teriakan yang berlebihan.
Genre tersebut mempunyai bit dan teriakan yang keras diiringi melody yang keras tetapi mempunyai lirik yang bisa di bilang merupakan luapan emosi, cengeng, kesedihan, rengekkan, pokoknya berisi tentang rasa sakit atau apalah...

Inget kan saat My Chemichal Romance manggung di Indonesia?!? saya ga sengaja ndengerin statemen orang yang bilang "MCR tuh emo... ga asyik, bagusan Linkin park".
Tapi ketika ditanya EMO tuh apaan? dia-nya cuman njawab emo... ya emo... hmmm... asal ngomong, cuman ikut-ikutan aja! Tapi mengenai masalah tentang genre dari MCR dan beberapa band terkenal seperti The Used, Fall Out Boy, Finch, Saosin dll memang sering diperdebatkan dan sering disebut emo oleh pendengarnya.
MCR sendiri menolak disebut sebagai EMO dan tidak akan pernah mengakui kalau musiknya adalah EMOGerrard Way vokalis MCR menambahkan "Musik kami bukanlah emo, kami membuat lagu rock dan pop dengan kreatifitas MCR sendiri". Nah MCR aja ga mau ngakuin emo, kenapa sih? what the hell is it!

Whateverlah, kesimpulanya emo tuh bukanya gaya rambut, kostum, penampilan, atau mengenai perilaku yang frontal. Tetapi emo hanyalah genre turunan dari hardcore dan juga mempunyai sudut pandang yang berbeda, merupakan sebuah pecundang atau malah menjadi happening bak menjamur di musim hujan. I don't know what the people think about it.. dan yang pasti emo ga berlaku di Indonesia!